Autentikasi
Pengertian Autentikasi
Metode autentikasi bisa dilihat dalam 4 kategori metode:
Sedangkan, beberapa faktor autentikasi lain yang lebih jarang digunakan adalah:
Referensi :
Authentification
adalah proses dalam rangka validasi user pada saat memasuki sistem, nama dan
password dari user di cek melalui proses yang mengecek langsung ke daftar
mereka yang diberikan hak untuk memasuki sistem tersebut. Autorisasi ini di set
up oleh administrator, webmaster atau pemilik situs (pemegang hak tertinggi
atau mereka yang ditunjuk di sistem tersebut. Untuk proses ini masing-masing
user akan di cek dari data yang diberikannya seperti nama, password serta
hal-hal lainnya yang tidak tertutup kemungkinannya seperti jam penggunaan,
lokasi yang diperbolehkan.
Autentikasi
adalah suatu langkah untuk menentukan atau mengonfirmasi bahwa seseorang (atau
sesuatu) adalah autentik atau asli. Melakukan autentikasi terhadap sebuah objek
adalah melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan melakukan
autentikasi terhadap seseorang biasanya adalah untuk memverifikasi
identitasnya. Pada suatu sistem komputer, autentikasi
biasanya terjadi pada saat login atau permintaan akses.
Selain
itu authentification juga merupakan salah satu dari banyak metode yang
digunakan untuk menyediakan bukti bahwa dokumen tertentu yang diterima secara
elektronik benar-benar datang dari orang yang bersangkutan dan tak berubah
caranya adalah dengan mengirimkan suatu kode tertentu melaui e-mail dan
kemudian pemilik e-mail mereplay email tersebut atau mengetikan kode yang telah
dikirimkan.
Authentication
server berfungsi untuk mengenali user yang berintegrasi ke jaringan dan memuat
semua informasi dari user tersebut, dalam praktek biasanya authentification
server mempunyai backupp yang berfungsi untuk menjaga jika server itu ada
masalah sehingga jaringan dan pelayanan tidak terganggu.
Dalam
aplikasi Web dibutuhkan mekanisme yang dapat melindungi data dari pengguna yang
tidak berhak mengaksesnya, misalnya sebuah situs Web yang berisikan foto-foto
keluarga dan hanya dapat diakses sesama anggota keluarga. Mekanisme ini dapat
diimplementasikan dalam bentuk sebuah proses login yang biasanya terdiri dari
tiga buah tahapan yaitu : identifikasi, otentikasi dan otorisasi
Proses
otentifikasi pada prinsipnya berfungsi sebagai kesempatan pengguna dan pemberi
layanan dalam proses pengaksesan resource. Pihak pengguna harus mampu
memberikan informasi yang dibutuhkan pemberi layanan untuk berhak mendapatkan
resourcenya. Sedang pihak pemberi layanan harus mampu menjamin bahwa pihak yang
tidak berhak tidak akan dapat mengakses resource ini.
Metode-Metode Autentikasi
Autentikasi
bertujuan untuk membuktika siapa anda sebenarnya, apakah anda benar-benar orang
yang anda klaim sebagai dia (who you claim to be). Ada banyak cara untuk
membuktikan siapa anda.
Metode autentikasi bisa dilihat dalam 4 kategori metode:
a.
Something you know
Ini
adalah metode autentikasi yang paling umum. Cara ini mengandalkan kerahasiaan
informasi, contohnya adalah password dan PIN. Cara ini berasumsi bahwa tidak
ada seorangpun yang mengetahui rahasia itu kecuali anda seorang.
b.
Something you have
Cara
ini biasanya merupakan faktor tambahan untuk membuat autentikasi menjadi lebih
aman. Cara ini mengandalkan barang yang sifatnya unik, contohnya adalah kartu
magnetic/smartcard, hardware token, USB token dan sebagainya. Cara ini
berasumsi bahwa tidak ada seorangpun yang memiliki barang tersebut kecuali anda
seorang.
c.
Something you are
Ini
adalah metode yang paling jarang dipakai karena faktor teknologi dan manusia
juga. Cara ini menghandalkan keunikan bagian-bagian tubuh anda yang tidak
mungkin ada pada orang lain seperti sidik jari, suara atau sidik retina. Cara
ini berasumsi bahwa bagian tubuh anda seperti sidik jari dan sidik retina,
tidak mungkin sama dengan orang lain.
d.
Something you do
Melibatkan
bahwa setiap user dalam melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda. Contoh: Penggunaan
analisis suara (voice recognation), dan analisis tulisan tangan.
Ada beberapa
metode untuk melakukan autentikasi, salah satunya dan yang paling umum adalah
menggunakan password.Metode autentikasi dengan menggunakan
password statis adalah yang paling banyak digunakan. Tetapi jika user
menggunakan password yang sama (password statis) beberapa kali untuk masuk ke
dalam suatu sistem, password tersebut akan menjadi rentan terhadap sniffer
jaringan. Salah satu bentuk serangan ke sistem komputer jaringan adalah
seseorang mencoba masuk ke dalam suatu koneksi jaringan untuk mendapatkan
informasi autentikasi, seperti ID login dan password yang berbeda setiap kali
user akan masuk ke sistem. Sistem autentikasi One Time Password (OTP) dibuat
untuk mengatasi serangan seperti diatas.
Untuk
menghindari pencurian password dan pemakaian sistem secara illegal, akan
bijaksana bila jaringan kita dilengkapi sistem password sekali pakai. Cara
penerapan sistem password sekali pakai yaitu dengan cara:
- Menggunakan sistem perangko terenkripsi. Dengan cara
ini, password baru dikirimkan setelah terlebih dulu dimodifikasi
berdasarkan waktu saat itu.
- Menggunakan sistem challenge-response (CR), dimana password yang kita berikan tergantung challenge dari server. Dapat dianalogikan kita menyiapkan suatu daftar jawaban/response yang berbeda bagi pertanyaan/challenge yang diberikan oleh server. Untuk menghafal sekian banyak password bukanlah mudah, sehingga akan lebih mudah jika yang dihafal itu adalah aturan untuk mengubah challenge yang diberikan menjadi response (jadi tidak random). Misalnnya aturan kita adalah : “kapitalkan huruf kelima dan hapus huruf keempat”, maka password yang kita berikan adalah MxyPtlk1W2 untuk challenge sistem Mxyzptlk1W2.
Faktor-Faktor Autentikasi
Tiga
jenis faktor autentikasi yang umum digunakan adalah:
a.
Sesuatu yang diketahui oleh pengguna Contoh: password,passphrase,
dan PIN (Personal Identification Number)
b.
Sesuatu yang dimiliki oleh pengguna Contoh: ID card, kartu kredit,
telepon seluler, dan perangkat token
c.
Sesuatu yang ‘ada’ pada pengguna Contoh: sidik jari, DNA, suara, pola retina, atau
aspek biometrik lain.
Sedangkan, beberapa faktor autentikasi lain yang lebih jarang digunakan adalah:
a.
Berbasis pengenalan (recognition) atau autentikasi cognometric, yaitu
sesuatu yang dikenal oleh pengguna Contoh: Pengguna harus mengenali dari
beberapa wajah yang dirahasiakan.
b.
Berbasis cybermetric, yaitu sesuai yang ada pada komputer Contoh:
Membatasi akses hanya dari komputer yang memiliki kombinasi unik hardware dan
software tertentu.
c.
Berbasis lokasi Contoh: Membatasi penggunaan ATM atau kartu kredit hanya pada
cabang tertentu, membatasi login root hanya dari terminal tertentu.
d.
Berbasis waktu Contoh: Membatasi penggunaan sebuah account hanya pada waktu
tertentu, misalnya jam kerja.
e.
Berbasis ukuran Contoh: Membatasi
terjadinya transaksi hanya pada sejumlah tertentu saja.
Proses
Autentikasi
Setiap
aplikasi memiliki ApplicationID. ApplicationID tersebut
harus telah terdaftar di authentication server. ApplicationID sendiri
didaftarkan secara manual oleh system administrator ke dalam
Autentikasi server.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar